WARNING, GREETING.

THIS ISN'T REALLY HAPPENING. YOU'RE DREAMING. PLEASE, WAKE UP. PLEASE. WE NEED YOU NOW. EVERYTHING IS COMING TO AN END. PLEASE WAKE UP. THERE ISN'T MUCH TIME LEFT.

It Was Empty

Oleh -
Ini bukan benar-benar cerita seram, aku tahu, tapi tetap saja aneh.

Jadi, beberapa minggu lalu, aku sedang mengunjungi temanku di Ft. Lauderdale, Florida, yang cuma sekitar sejam di utara Miami. Sekitar 2:30 AM atau lebih, aku sedang berkendara dengan tiga orang lain, dua di depan dan aku di belakang bersama satu orang cewek. Selama beberapa saat, jalanan benar-benar lenggang kecuali kendaraan kami, sampai akhirnya muncul mobil silver kecil dari tikungan di depan kami. Tidak satupun dari kami yang memperhatikannya dan kami lanjut saja berkendara di belakangnya selama beberapa menit.

Akhirnya, kami berhenti setelah mobil itu di perempatan lampu merah. Lampunya memakan waktu cukup lama untuk berubah menjadi hijau dan saat berubah, hanya bertahan beberapa detik sebelum berganti kuning dan merah.

Geram, aku mulai berteriak kenapa mobil di depan kami itu tidak mencoba bergerak sama sekali ketika lampunya hijau tadi. Akhirnya, kami memutuskan untuk menyalipnya dan berada di depan atau semacamnya. Kami menjajari mobil perak itu dan menengok untuk melihat  kenapa mereka tidak segera pergi dan kami terkejut melihat bahwa tidak ada satupun orang di dalamnya.

Kedua baris kursi kosong, sama sekali tidak ada orang yang berbaring atau bersembinyi di sana, dan tidak ada satupun yang keluar ketika lampu merah tadi. Tapi kami melihatnya berkendara di depan kami dari tadi.

Tak perlu dibilang, langsung saja kami pergi dari situ.

Intip Sekalian!

Hari Pertama Sekolah

Oleh -
Rosie berkutat dengan risleting tas punggung bunganya seraya menunggu bus datang dan mengantarnya pergi ke sekolah. Di belakangnya, ayah dan ibunya juga merasa gugup namun berusaha agar tidak menunjukkannya. Mereka ingin hari pertama sekolah Rosie menjadi pengalaman yang penuh kesenangan, bukan diisi dengan kecemasan. Mereka bisa saja mengantar Rosie ke sekolahnya karena jarak dari rumah cukup dekat, tapi mereka ingin ia bertemu dengan teman-teman barunya dan berangkat bersama. Bus kuning terang berhenti di depan rumah mereka sebelum mereka sempat merubah pikiran. Ternyata busnya kosong dan hal ini menambah rasa waswas. Setelah rentetan pelukan dan ciuman dari ayah dan ibu, Rosie masuk ke bus, mengambil tempat duduk di depan. Supir berbadan tambun itu melambaikan tangan pada ayah dan ibu, tanpa membuat kontak mata. Pintunya berderit menutup di belakang gadis kecil mereka. Ibu menghapus air matanya sambil memandangi bus itu bergerak di jalan hingga menghilang di tikungan. “Dia akan
Terus membaca

Mad Father

Oleh -
Gambar
Baiklaaah... Sepertinya tempat ini benar-benar ditinggalkan para penghuninya. Haru? Hatsucchi? Siders ? Kalian pada kemana? Sial karena aku bukan orang yang pintar memanajemen waktu. Dan jarang sekali aku pegang gadget. Bloody hell whatever . Mau oe sendirian atau sama siapapun di sini, oe gak peduli.
This Way »