WARNING, GREETING.

THIS ISN'T REALLY HAPPENING. YOU'RE DREAMING. PLEASE, WAKE UP. PLEASE. WE NEED YOU NOW. EVERYTHING IS COMING TO AN END. PLEASE WAKE UP. THERE ISN'T MUCH TIME LEFT.

Ib: The World Of Guertena's Art

Oleh -
Hai, lagi. Ada yang suka game RPG horor? Aku punya referensi lagi, nih, judulnya “Ib". Jalan cerita dan teka-tekinya marvelous banget. Pokoknya keren.



Perhatian, game ini tidak diperuntukkan bagi orang yang mudah terpengaruh, mudah berhalusinasi, punya fobia terhadap benda seni (lukisan, patung, etc.) karena kukira banyak konten yang sedikit mengganggu.

Here's the story:

Ib—baca: Eib (Eve)—seorang gadis kecil berumur 9 tahun. Suatu hari, dia pergi bersama orang tuanya mengunjungi galeri seni Guertena. Setelah beberapa saat berkeliling sendirian melihat karya seni, tiba-tiba lampu mati dan dia tidak menemukan seorangpun di galeri. Pintu keluar juga terkunci. Dia juga mengalami banyak hal ganjil seiring dengan usahanya mencari jalan keluar.

Dengan membawa sebuah mawar berkelopak lima, akankah kau menuntunnya menuju pintu keluar, atau membuatnya terjebak selamanya?

***
lost-in-words.ibgame

Di sini kalian akan bertemu beberapa karakter lain. Kurasa ini bagus, karena semakin banyak orang akan semakin mudah—atau semakin sulit?—bersama mereka Ib akan mencari jalan keluar dan mendapat salah satu ending dari total tujuh ending berbeda (ver. 1.04). Bagaimana atau dengan siapa Ib akan keluar, itu tergantung:
1. Hubungan Ib dengan salah satu atau semua tokoh.
2. Option dan jawaban yang dipilih (ya, tidak, pergi, tinggal, etc.)
3. Tindakan yang dilakukan (membaca, melihat, menggeser, membanting, etc.)

Ada juga beberapa cerita yang menjurus ke satu bad end, yang judulnya “Ib All Alone" (Spoiler dikit) Ha-ha. Damai.

Ok, selesai berceritanya. Just download here and play it.

Intip Sekalian!

Hari Pertama Sekolah

Oleh -
Rosie berkutat dengan risleting tas punggung bunganya seraya menunggu bus datang dan mengantarnya pergi ke sekolah. Di belakangnya, ayah dan ibunya juga merasa gugup namun berusaha agar tidak menunjukkannya. Mereka ingin hari pertama sekolah Rosie menjadi pengalaman yang penuh kesenangan, bukan diisi dengan kecemasan. Mereka bisa saja mengantar Rosie ke sekolahnya karena jarak dari rumah cukup dekat, tapi mereka ingin ia bertemu dengan teman-teman barunya dan berangkat bersama. Bus kuning terang berhenti di depan rumah mereka sebelum mereka sempat merubah pikiran. Ternyata busnya kosong dan hal ini menambah rasa waswas. Setelah rentetan pelukan dan ciuman dari ayah dan ibu, Rosie masuk ke bus, mengambil tempat duduk di depan. Supir berbadan tambun itu melambaikan tangan pada ayah dan ibu, tanpa membuat kontak mata. Pintunya berderit menutup di belakang gadis kecil mereka. Ibu menghapus air matanya sambil memandangi bus itu bergerak di jalan hingga menghilang di tikungan. “Dia akan
Terus membaca

Mad Father

Oleh -
Gambar
Baiklaaah... Sepertinya tempat ini benar-benar ditinggalkan para penghuninya. Haru? Hatsucchi? Siders ? Kalian pada kemana? Sial karena aku bukan orang yang pintar memanajemen waktu. Dan jarang sekali aku pegang gadget. Bloody hell whatever . Mau oe sendirian atau sama siapapun di sini, oe gak peduli.
This Way »