WARNING, GREETING.

THIS ISN'T REALLY HAPPENING. YOU'RE DREAMING. PLEASE, WAKE UP. PLEASE. WE NEED YOU NOW. EVERYTHING IS COMING TO AN END. PLEASE WAKE UP. THERE ISN'T MUCH TIME LEFT.

Salam Perpisahan

Kejadian ini nyata terjadi tahun 2016 lalu, sewaktu aku sedang menjalankan ospek mahasiswa di UIN Surabaya.
Di kelompok kami ada seorang Madura yang tak mengerti bahasa Jawa sama sekali, Abror namanya. Meski banyak orang Madura di Surabaya yang mengerti bahasa Jawa, Abror bukan salah satunya. Dia ini tulen. Apapun yang kami obrolkan dalam dialek Suroboyoan, dia tak paham. Maka kami berbahasa Indonesia meski gado-gado karena tak biasa.

Ada beberapa anak di kelompok kami yang mencoba mengenalkan Abror pada bahasa Jawa. Mereka mendoktrin kosakata beserta artinya. Lalu salah satu dari mereka berkata, “Coba bilang yang ini nanti! Ini artinya 'hati-hati, sampai jumpa'."

Abror mengangguk, polos menyerap frasa baru dan mencoba melafalkannya. Ketika waktu pulang, beberapa kakak tingkat dan peserta lain berpamitan dengannya. Dengan senyum duabelas jari ia melambai.

Lapo delok-delok, dengkulmu sempal!"

Sontak mereka terkejut dan kelompok kami terpingkal-pingkal. Pasalnya, dalam bahasa Jawa, kalimat itu berarti “Ngapain lihat-lihat, lututmu geser!" semacam kalimat pongah ngajakin berantem, iya.

Tapi tenang, tak ada  dengkul yang terluka, yang bertengkar atau dihukum juga tak ada karena ospek kami tak pakai kekerasan dan ayem-ayem saja. :)

Intip Sekalian!

Masuki Dunia Penderita Skizofrenia Melalui Karya Seni

Mad Father