WARNING, GREETING.

THIS ISN'T REALLY HAPPENING. YOU'RE DREAMING. PLEASE, WAKE UP. PLEASE. WE NEED YOU NOW. EVERYTHING IS COMING TO AN END. PLEASE WAKE UP. THERE ISN'T MUCH TIME LEFT.

Dad's Tapes: Don't Put Your D*ck in Crazy

[NSFWAdult scenecontentand such]

Tiap orang tampaknya tertarik pada kaset-kaset ayah. Kurasa itu bagus – pekerjaannya cukup membantu kehidupan untuk tetap berlangsung. Tapi rasanya agak ngeri melihat kalian yang tertarik pada orang-orang psiko ini. Maksudku, kalian tampak sama tertariknya seperti ayahku. Dia berbicara tentang orang-orang itu sepanjang waktu. Kupikir mereka ikut terbawa pulang.

Omong-omong, ini ada rekaman lainnya. Kalau kalian ingin membaca yang sebelumnya, ada di sini. Juga sebagai pengingat bahwa nama ayahku itu Danny, jadi begitulah aku menyebutnya di bawah nanti.

EDIT: Nama ayahku ADALAH Danny, maaf.


——————————————————————

Danny: Dirk?

Dirk: Yeah?

Danny: Apa kau merasa baik?

Dirk: Yeah man, cuma capek. Aku tidak bisa tidur di tempat seperti ini.

Danny: Yeah, aku paham itu. Apa kau merasa mampu bicara denganku?

Dirk: Tentu, tapi kau tak akan mempercayaiku.

Danny: Coba saja.

Dirk: (Mengambil napas panjang) Ini cuma karena aku tidak mampu membicarakan hal ini pada siapapun kecuali Meg. Khususnya tidak pada keluargaku, pastinya.

Danny: Bagaimana kalau kita mulai dari sini. Seperti apa keluargamu itu?

Dirk: Aku tidak tahu. Hidupku selalu berlangsung agak di bawah rata-rata. Orang tuaku lulusan kuliah sementara aku sama sekali tidak masuk tingkat pertama.

Danny: Apa lagi?

Dirk: Kurasa aku anak brengsek ketika di sekolah menengah. Aku sering berpacaran dan ribut dengan anak-anak yang lebih muda. Aku mulai sendirian semenjak orang tuaku mengusirku dari rumah. Aku tidak marah pada mereka – aku perlu tekanan itu. Aku mulai bekerja sebagai bartender. Dan itu terasa seperti siklus tiada akhir. Kota yang sama, bar yang sama, hidup yang sama.

Ha, kurasa itu punya manfaat juga sih.

Danny: Yeah? Seperti apa?

Dirk: Hal baik tentang Mickey’s – maaf itu nama bar tempatku bekerja. Bagusnya adalah letaknya yang diantara dua jalan besar, jadi kita banyak mendapat pelanggan traveler. Banyak pengunjung dari luar kota yang menginap. Itu artinya ada banyak wajah baru dan wanita baru yang akan kautemui. Aku tidak akan menyebut diriku tampan. Hell, kau bisa lihat sendiri. Tapi setidaknya aku bisa menarik beberapa cewek ke ranjang. (Dia tertawa)

Well, tidak semua cewek. Tidak dengan Meg.

Danny: Siapa Meg?

Dirk: Meg itu si brunette jenjang yang pindah dari rumah orang tuanya. Dia baru delapan belas tahun ketika dia datang ke bar. Dia lumayan cantik untuk kota kecil; kau tahu orang macam itu. Wajah yang membosankan, pantat yang tidak menonjol, tapi sikapnya manis dan dia tahu caranya berpakaian.

Maafkan aku, man. Aku blak-blakan.

Danny: Aku pernah dengar yang lebih parah. Tolong, lanjutkan.

Dirk: Yah aku ngobrol dengan Meg tiap malam dia datang, tapi dia tidak pernah mau ikut aku ke rumah. Kami berbincang sampai jam tutup bar, aku mendesaknya untuk ikut ke tempatku. Tapi dia dengan genit menolaknya dan selalu seperti itu. Aku mungkin bukan pria terbaik, tapi pastinya aku bukan pemerkosa.

Lanjut – setelah seminggu sejak Meg datang ke bar, aku bertemu dengan cewek ini… sial, siapa sih namanya.

Danny: Ann? Ann Cirreli?

Dirk: Yeah! Sepertinya itu benar. Ann. Dia traveler dalam perjalanan bisnis. Dia mampir untuk minum bir dan aku mengakui gayanya mengenakan celana kecilnya itu. Kami saling menggoda sepanjang malam dan aku membawanya pulang.

Kuyakinkan kau, semuanya berjalan normal pada sebagian besar kejadian ini. Kami banyak ngobrol di apartemenku, saling merayu sedikit, dan kemudian kami mulai adegan itu. Di sini mulai kuberi sedikit gambaran padamu.

Tapi hei, aku peringatkan kau. Jadi, yeah, aku sudah di dalamnya dan dia tiba-tiba berteriak, “Jangan dimasukkan gila!” (Suaranya meninggi dan dia benar-benar berteriak mempraktekannya)

Langsung saja kukeluarkan. Aku benar-benar gak menyangka. Aku berkata, “Apaan?!”

Dia cuma berbaring di situ, kebingungan. Dia bertanya apa yang salah. Aku memberitahu apa yang diteriakkannya tadi dan dia hanya tertawa sambil berkata kalau itu mungkin cuma pikiranku saja. Kurasa aku mengabaikannya saja karena kami mulai bermain lagi, aku bermain keras dan mulai memasukinya lagi.

Dia mulai berteriak lagi. “Jangan dimasukkan gila! Jangan dimasukkan gila!”

Akupun mengeluarkannya dan dia menatapku kebingungan. Aku berpikir persetan saja. Mungkin dia punya kelainan aneh atau semacamnya. Jadi kuputuskan untuk terus lanjut saja.

Kami terus bermain dan dia tidak berhenti berteriak. “Jangan dimasukkan gila!” Kucoba untuk mengabaikannya dan kemudian semuanya semakin aneh.

Wajahnya mulai sedikit… berubah, kurasa. Seakan dia baru saja merasakan makanan asam tapi efeknya ke seluruh wajahnya. Kemudian lehernya mulai berputar aku bersumpah demi Tuhan  dia memutar kepalanya hampir satu putaran penuh. Ini mulai terdengar gila, tapi… aku tidak bisa berhenti. Itu adalah orgasme yang paling menakjubkan yang pernah kurasakan.

Dia semakin terlihat aneh dan semakin aneh, berteriak sepanjang waktu, “Jangan dimasukkan gila!” tapi aku terlalu menikmatinya. Aku akhirnya menyelesaikannya dan kurasa aku langsung tepar, karena begitu aku bangun dia sudah tidak ada.

Danny: Kau tidak melihatnya pergi?

Dirk: Tidak. (Jeda beberapa detik) Aku bertanya pada Meg tentang hal itu, dan dia malah mentertawaiku. Dia beranggapan mungkin Ann adalah penggila kerja atau aku yang memang sinting. Aku bercanda padanya dan mengajaknya main ke apartemenku, juga membuktikan mana yang benar, tapi dia tetap menjawab ‘tidak' seperti biasanya.

Tapi itu masih belum berakhir. Hal yang sama terjadi pada tiga cewek selanjutnya.

Danny: Empat cewek selanjutnya?

Dirk: Yeah, maksudku aku tidak akan membiarkan beberapa cewek lacur merusak kehidupan seksku. Plus, aku tidak tahu kenapa, tapi aku merasa ekstra ngeres sepanjang waktu. Setiap wanita yang kulihat selalu tampak hot bagiku, meski dia bukan tipeku.
Seperti cewek yang selanjutnya kubawa ke rumah. Namanya…
Uh…

Danny: Miranda?

Dirk: Bukan, itu cewek yang setelahnya lagi. Kupikir nama cewek itu Susie. Anyway, dia bukanlah cewek yang penampilannya hot. Dia kurus tapi perutnya entah kenapa melembung. Seperti dia hampir hamil. Rambutnya kusut dan penampilannya kotor. Tapi aku sangat nafsu dan dia siap. Jadi kubawa dia pulang.

Dia bahkan tidak mau diajak make out. Kurasa dia hanya bersyukur karena mendapat perhatian laki-laki. Jadi kami langsung saja melakukannya dan seperti Ann, dia mulai berteriak, “Jangan dimasukkan gila!” Aku melepaskannya, terkejut. Dia melihatku aneh, persis seperti Ann. Dia bilang kalau dia tidak mengatakan apa-apa. Dia bilang mungkin cuma khayalanku.

Dan persetan aku sangat nafsu, aku kembali memasukkannya. Dia berbalik memunggungiku, menghadap dinding. Aku mencoba menekan kepalanya pada bantal, jadi aku tidak akan mendengarnya berteriak. “Jangan dimasukkan gila!” Tapi suaranya benar-benar keras. Dan tubuhnya… kembung di perutnya bergerak. Kembung itu berpindah ke punggungnya lalu ke lehernya. Itu berdenyut seakan ada sesuatu yang mendorong di dalamnya. Lalu kepalanya mendongak dan pundaknya berputar menghadapku, seraya dia berteriak, “Jangan dimasukkan gila!”

Kurasa aku tepar lagi setelahnya. Dia sudah tidak ada ketika aku bangun.

Danny: Apakah kalimat itu memiliki arti bagimu?

Dirk: Aku sih, aku tahu aku dan teman-teman SMAku sering menggunakan kalimat itu untuk bercanda, apalagi kalau membahas mantan pacar. Itu seperti, begitu banyak wanita yang gila kerja. Dan jika kausetubuhi mereka, kau akan terjebak dalam kegilaan mereka selamanya.

Tapi cewek-cewek ini tidak terlihat seperti itu! Mereka cuma cewek bar normal. Tapi setiap cewek yang kuajak bercinta melakukan hal yang sama. Berteriak, tubuh yang aneh, juga aku yang terbangun dan mereka sudah tidak ada. Ann, Susie, Miranda, Cal, Carrie, dan siapapun nama cewek yang terakhir itu. Dia itu seorang penghibur, jadi aku ragu kalau Candy adalah nama aslinya.

Danny: Candy itu pekerja seks?

Dirk: Yeah, dia semacam harapan terakhirku. Meg yang menyuruhku. Aku bercerita padanya tentang cewek-cewek sinting ini, dan dia bilang kalau aku pasti sudah jadi gila. Tapi ini satu-satunya jalan untuk mengetahuinya. Dia berkata bahwa aku harusnya menyewa seorang prostitusi dan membayarnya untuk tidak mengatakan apapun selama melakukannya. Dan jika dia berteriak, maka aku tahu aku sudah sinting.

Danny: Jadi Meg yang mengenalkanmu pada Candy?

Dirk: Yeah. Tapi Candy adalah yang terburuk dari semuanya. Saat aku memasukinya yang kedua kali, kulitnya mulai melebur. Kulitnya rontok seperti cat yang mengelupas. Semuanya berubah menjadi merah gelap lalu meleleh di kasurku. Tubuhku juga terkena. Tapi aku tidak bisa berhenti. Aku cuma melihat sementara dia membusuk di hadapanku. Dan tentu saja sepanjang waktu dia berteriak, “Jangan dimasukkan gila! Jangan dimasukkan gila!” Sepertinya aku memperkosa tengkorak dan kerangka. Aku bersumpah demi Tuhan aku melihatnya meleleh di depan mataku.
Aku cuma ingin semuanya berakhir. (Dia mulai menangis pelan)

Danny: Kapan polisi datang?

Dirk: Tepat sebelum aku… kautahu, selesai. Itu memalukan. Para polisi menatapku dengan pistol teracung ketika aku tengah ereksi dengan kerangka menjijikkan itu. Aku menyelesaikannya, tapi kali ini aku tidak tepar.

Danny: Apa kau ingat yang selanjutnya terjadi?

Dirk: Begitulah. Aku ingat salah satu polisi memborgol tanganku. Mereka bahkan tidak membiarkanku mengambil bajuku. Aku ingat mereka membawaku ke ruangan ini.
Tapi aku tidak tahu kenapa mereka membawaku kemari. Aku tidak melakukan hal yang salah! Cewek-cewek gila itu pelakunya, sumpah! Mereka yang terus-terusan berteriak!

“Jangan dimasukkan gila!” Aku tidak menyuruh mereka! Kalau mereka bilang aku melakukan sesuatu pada mereka, mereka bohong. Tanya Meg. Tolong, tanyakan padanya.

Danny: Dirk…

Dirk: Pokoknya tanya Meg saja.

———————————————————————

Aku menggali beberapa informasi setelah mendengarkan kaset yang ini. Nyatanya Dirk itu benar-benar bajingan. Dia membunuh lima wanita dalam jangka tiga bulan. Mereka semua traveler, jadi tidak ada yang tahu ataupun mencari mereka kalau mereka hilang. Dia tertangkap karena menggali makam mantan pacar yang bunuh diri ketika SMA. Dia mencoba bersetubuh dengan mayat itu (yah, apapun yang tersisa setelah 5+ tahun). Nama cewek itu Megan Rooley.

Ayahku bekerja dengan orang-orang sakit. Aku tidak tahu bagaimana ia melalui hal-hal tersebut hidup-hidup. Yah, kurasa dia tidak begitu.

Intip Sekalian!

Random: Screaming Lynne