WARNING, GREETING.

THIS ISN'T REALLY HAPPENING. YOU'RE DREAMING. PLEASE, WAKE UP. PLEASE. WE NEED YOU NOW. EVERYTHING IS COMING TO AN END. PLEASE WAKE UP. THERE ISN'T MUCH TIME LEFT.

Correspondence:;//revelations:;//01


connecting...     connected

connecting to cloud folder:;//Samantha_Cross_Personal     success

accessing folder:;//Blogspot_Unpublished     success

accessing file:;//The Hell House      success

submitting to:;//reddit.com /r/nosleep      success

........................................
........................................

Hell House di Kirby Road.
July 17, 2009

..

Jika kamu tinggal di Toronto, atau di sekitar Greater Toronto Area (GTA), maka kalian mungkin sudah tidak asing dengan nama "Hell House". Itu adalah sebuah rumah pertanian tua yang sejak era berapa cuma Tuhan yang tahu dan terletak di area terpencil dari jalan Kirby Road. Kalau kukira-kira mungkin sejak akhir delapanbelas-an atau awal sembilanbelas-an. Jalan itu sendiri sangan jarang sekali didokumentasikan dan hampir tidak ada informasi arsip tentang kapan pembuatannya. Kirby Road juga masih belum dipaving dan belum diberi lampu, hampir seperti jalan itu terlupakan atau tak tertulis. Dari area berkembang yang lebih banyak di Maple kau bisa menemukan beberapa rumah di Kirby Road tapi jarang dan jarak antarrumahnya jauh. Tertarik, aku memutuskan kalau ini waktunya untuk mampir.

..

Kami berkendara seakan menghabiskan waktu selamanya. Suara gemeretak dari bebatuan yang tergilas oleh ban mengisi keheningan di sekitar mobil, memasuki kegelapan dengan pandangan terbatas dari lampu depan. Membuktikan lokasi rumah itu lebih sulit daripada yang kami bayangkan. Panjangnya jalan jauh lebih panjang dari yang kuantisipasi tapi tidaklah sangat lama sampai aku melihatnya—batu nisan terkenal yang berada di dekat rumah itu. Ini adalah nisan milik gadis muda bernama Selina yang terbunuh di awal sembilanbelas-an. Aku percaya dia tertabrak mobil pada '93, "kebetulan" tepat di depan Hell House. Kami berhenti sebentar untuk mengambil beberapa gambar dari nisan itu sebelum melanjutkan. Nisan itu bertuliskan "Selina", dengan ukiran "I'm a cute kid". Itu kalimat yang tidak biasa untuk diukirkan di atas nisan, tapi siapa tahu, mungkin itu sesuatu yang sering dia katakan. Sejujurnya, tidak dipungkiri tentang aura mengerikan yang menyeruak dari nisan itu. Kami kembali ke mobil dan mulai melanjutkan sampai kami melihat jalannya. Ada portal parkir yang mencegah orang menerobos masuk jadi inilah saatnya kami melanjutkan dengan jalan kaki.

..

Senter di tangan, kami mendekati rumah. Berjalan menyusuri jalan masuk dan kami melihat adanya gudang perkakas di bagian depan. Kami mencoba masuk namun pintunya terkunci, dan tidak seperti rumahnya, tidak satuun jendela di sini yang pecah. Aku tidak mungkin mulai mendobrak pintunya mengingat ini rumah berhantu jadi kami memutuskan untuk membiarkan gudan itu dan lanjut ke rumah. Rumahnya jauh lebih besar dilihat langsung daripada yang terlihat di foto. Cat merahnya kusam mengelupas, memperlihatkan lebih banyak kayu daripada warna, dan banyak grafitti di sini. Jelas ini adalah tempat menarik bagi remaja. Kami menghampiri pintu yang bobrok dan dengan waspada memasuki rumah.

..

Kami disambut oleh partikel yang tebal dan kuat, yang mengenai kami seakan pukulan di depan wajah. Udaranya tipis dan dipenuhi debu. Kami akhirnya mematikan beberapa lampu senter karena di sini banyak cahaya masuk yang merefleksikan partikel debu. Lantai kayunya berderak dan melengkung saat kami mengambil beberapa langkah—itu tidak terasa aman. Kami sudah masuk cukup jauh untuk balik arah jadi kami lanjut maju tanpa ada sepatah kata dari grup. Dengan tenang kami memasuki ruangan pertama; Dapur. Meja dan kursi kayu tertinggal di tempatnya seakan masih digunakan. Plafonnya berlubang di atas wastafel membiarkan kami mengintip ke lantai atas. Kami tidak bisa melihat selain sebuah lemari dipenuhi barisan boneka. Kegelisahan semakin tumbuh dalam pikiranku dan aku mengomando grup untuk pulang saja. Aku tidak merasa beres. Terasa seakan aku tidak diizinkan masuk dan seakan kami sedang diawasi. Grup setuju dan kami berbalik arah menuju pintu keluar.

..

Kami sampai di lorong utama ketika Jason memanggil, "Sam, turun sini, tidak aman di atas sana."
Kebingungan, aku merespon, "Jason, aku ada di belakangmu, apa yang kaubicarakan?". Dia memutar kepalanya untuk melihatku dan wajahnya seketika pucat. Aku tahu ada yang tidak beres. "Jason, apa yang terjadi?" tanyaku. Dia masih terus menatapku, tampak lebih kosong lagi. Aku meraih bahunya dan mengguncangnya untuk mengembalikan kesadarannya saat aku mendengar Amanda berteriak dan berlari menuju pintu. Jason dan aku sontak menoleh kearahnya dan kami merasa harus mengikutinya. Aku berlari ke mobil tanpa tahu pasti aku berlari dari apa. Aku berkumpul dengan Jason dan Amanda di depan mobil dan kami terengah-engah mengumpulkan udara. Terdapat air mata di mata Jason dan Amanda berbolak-balik seakan dia mencoba melakukan sesuatu. Aku memberi mereka waktu untuk tenang dulu seraya aku memperhatikan mereka dalam kebingungan. Akhirnya aku bertanya, "Ok, ada apa ini tadi?". Tanpa ragu, Jason berbalik padaku dengan penuh rasa paranoid dalam matanya dan menolak bantahan seakan aku tidak akan percaya apa yang akan dikatakannya padaku.

..

"Aku tahu apa yang kulihat, Sam, aku tahu apa yang kulihat," dia bersikeras. Pada titik ini Amanda setuju, berseru, "Aku melihat dia juga!". Merinding, aku bertanya, "Melihat siapa?". Mereka berdua berbalik untuk melihatku; Jason yang bicara duluan.

"Ada seorang wanita berdiri di pagar tangga. Gelap, kukira itu kau." Aku mencoba merasionalisasikan semuanya dan membalas dengan "Yah mungkin itu...", Jason dengan cepat memotongku. "TIDAK. Jangan membantahku, Sam. Aku tahu apa yang kulihat di atas sana dan dia jelas-jelas seorang wanita. Amanda, kau melihatnya juga! Beritahu dia!". Amanda ikutan, "Itu benar! Aku juga melihatnya! Sam, kumohon ayo pergi dari sini. Aku tidak merasa aman, kumohon!". Aku tidak mau berdiri saja di sini dan menanyai mereka lebih jauh karena aku terpaku oleh rasa takut. Kami masuk ke dalam mobil dan Jason terburu-buru memasukkan kunci untuk menyalakan mesinnya. Aku melihat rumah itu untuk terakhir kalinya dan semua bantahan dan pikiran rasionalisku tadi langsung terkikis. Di jendela lantai atas, di sana dia berdiri. Kulit pucatnya terbakar dalam otakku dan tidak akan pernah bisa kulupakan. Rambut hitam panjangnya jatuh melintang di depan wajah tak berekspresinya. Aku tidak memberitahu siapapun. Perjalanan pulang kami sangat sepi.

..

Minggu-minggu telah berlalu. Kami tidak memberitahu siapapun tentang apa yang kami lihat saat itu dan kami semua mencoba untuk melupakan semua kejadiannya. Begitulah, tentu saja, sampai aku menerima surat. Kamu Diundang! , begitulah tulisan di amplopnya. Aku membukanya dan menemukan kartu buatan tangan yang dimodel dari lipatan dan potongan kertas; gambaran anak kecil menghiasi sampul depan. Di dalam kartu, ditulis dengan krayon, kalimat yang terbaca "Kamu diundang ke Ulang Tahun Selina!". Aku sepertinya telah menatap kertas itu rasanya selama sekitar satu jam. Terdapat alamat di kartu itu jadi aku menyalakan laptopku dan mengetiknya di pencarian. Ketakutanku terkonfirm; Itu Hell House. Darahku membeku saat aku lanjut membaca hasil pencarian, tepatnya pada bagian bahwa Hell House telah dibongkar pada 2007. Dua tahun lalu.

..

Aku tidak mengatakan sepatah katapun pada siapapun. Aku hanya ingin semua ini hilang. Tapi tidak. Aku menerima sebuah e-mail kira-kira seminggu kemudian dari pengirim yang tidak diketahui. Alamatnya tidak dapat terjangkau dan tidak terkirim kemana-mana saat kucoba membalasnya. Aku bahkan tidak sedikitpun paham apa maksudnya. Inilah tulisan dalam pesan itu:
"1849666 peRciKAn SehARUsnYa tiDaK MEnYuluT aPI tANpA KATAliS. KAtAlis SehARUsnYa MENyebaRkaN ApI saMPaI1111 DUnIA hANgUS. PeRmULAaN dari PaNEn8766 6 terBaYanG di HoriZon.
LeWat CorResponDence (re: surat-menyurat), Itu AkAn dikeNaL."

..

-Samantha Cross

........................................
accessing reddit user:;// JasonPeterson     success
.jpg
........................................

disconnecting... disconnected

Intip Sekalian!

Hari Pertama Sekolah

Mad Father