Correspondence:;//6.5
accessing user database...
user found:;// johnmallard
accessed
re-submitting
success
success
//////////
a final sign-off
Kematian adalah kemungkinan yang mengerikan. Dalam beberapa hal, itu hampir membuat hidup terasa usang; Sebenarnya, apa tujuannya?
Selama kita hidup kita diarahkan untuk bekerja keras, mengikuti mimpi-mimpimu, memelihara keluarga hanya untuk kehilangan semua itu dalam sedetik. Aku tidak menyalahkan laki-laki itu, kau tahu, aku tidak menyalahkannya sedikitpun. Semua orang cepat dalam menilai sesuatu tapi aku tidak. Aku paham. Itu perasaan yang aneh saat tahu bahwa kau akan mati. Maksudku sebenarnya, kita semua tahu tentang takdir tak terelakkan yang menunggu kita, tapi aku membicarakan tentang detik tepat dimana duniaku akan hancur di sekitarku. Bagaimana aku tahu? Yah itu simpel; Wanita itu memberitahuku.
...
Siapa wanita itu? Nah itu pertanyaan bodoh; Wanita itu segalanya. Dialah aku, dialah laki-laki itu, dialah perempuan itu, heh, bahkan dialah dirimu. Iya, kamu. Apa, kau tidak mempercayaiku? Jangan sedetikpun kau memanggilku pembohong! Mereka memanggilku pembohong juga tapi aku bertaruh mereka menyesalinya sekarang. Bagaimana mereka bisa begitu tolol? Bagaimana bisa wanita itu tidak nyata? Aku tengah melihatnya sekarang. Tidakkah kau melihatnya? Dia ada tepat di depanmu, buka matamu! Yah itu tidak membuat perbedaan karena dia bisa melihatmu. Dia memperhatikanmu, seperti dia memperhatikanku dan memperhatikan laki-laki itu.
Apa? Kau tidak tahu siapa laki-laki itu? Nah kenapa kau tidak memberi perhatian sedikit saja. Dialah si katalis. Dialah yang memperkenalkan kita pada wanita itu. Dialah aku, Shaun Donato.
...
Dia mati? Tunggu, siapa yang mati? Shaun mati? Oh, aku tahu. Seperti yang kubilang, aku tidak menyalahkannya. Tunggu, tidak tidak, ini tidak mungkin terjadi. Kalau Shaun meninggal lalu siapa aku? John? Tidak tidak tidak. John sudah menikah dan memiliki anak perempuan sedangkan aku tidak punya anak perempuan. Yah itu tidak benar juga sih. Jika aku tidak punya istri ataupun anak perempuan lalu siapa itu yang kukurung di basement? Siapa yang sedang menangis minta tolong dan membuat otakku sakit?! KENAPA AKU TIDAK BISA BERPIKIR DENGAN DAMAI SEDETIK SAJA!
...
Itu lebih baik. Noda darah menciptakan corak yang cantik kalau kau memperhatikannya. Mereka mengingatkanku saat aku berbaring di taman kedutaan dan melihat awan bersama Amy. Aku berpikir kemana dia pergi? Siapa Amy? Aku yang bertanya atau malah kamu? Apa kau nyata? Aku bahkan tidak tahu lagi.
Suara apa itu? Apa itu hujan? Statik? Ah, aku bisa melihat wanita itu lagi, di monitorku kali ini. Dia ingin aku membiarkanmu tahu kalau ini sudah hampir saatnya. Tidak tidak, bukan giliranmu, tapi giliranku. Tunggu tunggu tunggu, ini tidak benar. Wanita itu si laki-laki itu? Tidak, ini sama sekali tidak benar. Dia mulai lagi. Aku tidak suka saat wanita itu melempar barang... Bukan, maksudku laki-laki itu.
...
Aku bukan orang jahat jadi jangan menilaiku. Iya, kamu, aku bisa merasakannya. Hentikan. HENTIKAN! Tidak tidak tidak, mereka mati!
Amelia! Vanessa! Apa, aku membunuh mereka? Keluargaku sendiri? BERHENTI MEMBUATKU BINGUNG! Aku tidak punya keluarga. Ibuku tidak pernah ada di rumah dan Amy selingkuh dariku. Jangan pikir aku tidak tahu, Ross. Aku melihat pesan teksnya dasar bangsat! Harley? Dimana Harley? Kurasa Amy membiarkan pintu belakang terbuka lagi, si rendahan itu.
Amelia! Vanessa! Apa, aku membunuh mereka? Keluargaku sendiri? BERHENTI MEMBUATKU BINGUNG! Aku tidak punya keluarga. Ibuku tidak pernah ada di rumah dan Amy selingkuh dariku. Jangan pikir aku tidak tahu, Ross. Aku melihat pesan teksnya dasar bangsat! Harley? Dimana Harley? Kurasa Amy membiarkan pintu belakang terbuka lagi, si rendahan itu.
...
Ini saatnya. Perpisahan.
//////////
disconnecting... disconnected