WARNING, GREETING.

THIS ISN'T REALLY HAPPENING. YOU'RE DREAMING. PLEASE, WAKE UP. PLEASE. WE NEED YOU NOW. EVERYTHING IS COMING TO AN END. PLEASE WAKE UP. THERE ISN'T MUCH TIME LEFT.

The Sound of Kitten

Aku tinggal di perumahan yang menyenangkan. Tetangga-tetangganya ramah, rumah-rumahnya tidak terlalu mewah, tapi tetap saja indah, dengan halaman yang terawat baik. Ini bukan perumahan tertutup, tapi tetap terasa aman... setidaknya sampai beberapa waktu lalu.

Anjing keluarga Howell adalah korban pertama. Mereka menemukannya terburai di sekitar rumah mereka. Mereka hanya bisa mengenali anjing mereka dari kalungnya dan sejumput rambut yang tertinggal. Itu merupakan hal terburuk yang pernah kulihat... Setidaknya pada saat itu. Korban selanjutnya adalah anak-anak Hurst dari seberang jalan.

Mereka tengah bermain di rumah kosong ketika salah satu dari mereka merasa mendengar suara anak kucing dari basement. Si kakak berhasil kabur dengan selamat, tapi dia tidak mampu bercerita pada setiap orang tentang mahluk apa itu. Mereka tidak menemukan tanda-tanda adanya suatu hewan di tempat yang anak-anak itu katakan... bahkan tidak ada kucing seperti yang mereka duga. Kami semua beranggapan kalau anak kucing itu telah terbunuh.

Korban selanjutnya, seminggu kemudian, adalah Mr. West. Istrinya berkata suaminya sedang membuang sampah di luar ketika wanita itu mendengar pekikan dari suaminya dan mengira ia terjatuh. Dia memanggil suaminya, tapi tidak ada jawaban. Dia bilang saat ia pergi keluar ia menangkap pergerakan singkat, sesuatu seperti campuran antara anak beruang dan landak gelap besar bergegas menuju semak-semak. Aku ingat sedang jalan di dekat situ dan melihat hampir dari seluruh warga berkumpul di bawah kanopi parkir mereka. Hilang nafsu sarapanku seketika... tak ada hewan yang dapat menyantap bersih seluruh bagian tubuh manusia dalam waktu yang sangat singkat.

Pengendali hewan menelusuri seluruh perumahan tapi tak menemukan apapun... Dan setelah 2 minggu tanpa serangan lagi kami pikir mahluk apapun itu telah berpindah.

Lalu suatu pagi aku terbangun mendengar teriakan dari tetangga sebelah. Mahluk itu entah bagaimana masuk ke dalam rumah dan memangsa putri bungsu mereka.

Putri yang lebih tua mampu memberitahu polisi dan pengendali hewan bahwa mereka mendengar sesuatu seperti tangisan anak kucing dalam lemari mereka, tapi ketika putri bungsu mereka membukanya yang dia temukan malah mahluk sebesar dirinya, dengan mata kuning dan celah rahang berisi barisan taring bergerigi yang menahan gadis itu dan menariknya masuk sebelum ia sempat berteriak.

Beberapa keluarga memutuskan untuk mengungsi sampai mahluk atau apapun itu dibunuh atau dipindahkan. Aku tidak punya tempat lain untuk pergi, jadi aku hanya membeli beberapa kunci tambahan untuk pintu dan jendela, seperti semua orang yang masih tinggal di sini. Kupikir aku telah melindungi diriku dengan cukup baik sampai aku terbangun pagi ini karena suara bayi kucing dari luar pintu kamarku. Seberapa lama sampai dia lelah menungguku keluar kamar lalu memutuskan untuk masuk dan mendapatkanku?

Intip Sekalian!

Hari Pertama Sekolah

Mad Father