WARNING, GREETING.

THIS ISN'T REALLY HAPPENING. YOU'RE DREAMING. PLEASE, WAKE UP. PLEASE. WE NEED YOU NOW. EVERYTHING IS COMING TO AN END. PLEASE WAKE UP. THERE ISN'T MUCH TIME LEFT.

Tangga

Sesuatu di bawah sana tidak pernah gagal membuatku merasa...

Read the rules, plz. Arigatou.


Rumahku sangat tua. Yang paling tua di blok perumahan. Kami mencoba tinggal di sana, membuatnya nyaman, dan kami melakukan pekerjaan dengan cukup baik. Kami mengecat dindingnya aneka warna, memberi lampu di setiap sudut. Setiap bagian rumah menjadi sangat bagus dan modern—kecuali basement.

Ketika aku masih kecil, aku akan lari dari tangga basement. Aku tidak tahu apa yang kutakutkan. Mungkin hantu, atau monster dalam kegelapan di belakangku, menungguku untuk berbalik sehingga dia dapat menangkapku dan… aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Tapi sekarang, sebagai cowok tujuh belas tahun, aku berjalan turun di tangga basement, dan rasa paranoid masa kecilku tiba-tiba datang lagi. Aku berkata pada diri sendiri untuk tenang, tapi sisi gelap dalam kepalaku berkata untuk segera lari, untuk keluar SEKARANG juga. Lebih dari apapun aku ingin secepat mungkin lari dari tangga ini seperti saat aku masih kecil, tapi kakiku melangkah mantap, melangkah normal. Muncul keinginan besar untuk melihat ke belakangku, tapi aku juga ingin memenangkan pertarungan melawan paranoia yang sedang terjadi dalam otakku.

Jadi aku berjalan perlahan di tangga yang tampak seperti tak berujung, dahiku berkeringat dan jantungku berpacu sepanjang jalan. Tapi di jarak sepuluh langkah dari atas, aku merasakan sebuah tangan dingin melingkari pergelangan kakiku.

Intip Sekalian!

Hari Pertama Sekolah

Mad Father