WARNING, GREETING.

THIS ISN'T REALLY HAPPENING. YOU'RE DREAMING. PLEASE, WAKE UP. PLEASE. WE NEED YOU NOW. EVERYTHING IS COMING TO AN END. PLEASE WAKE UP. THERE ISN'T MUCH TIME LEFT.

Speaker Phone

Read the rules, plz. Arigatou.


Aku tidak tahu apa orang lain menganggap ini seram atau tidak, tapi ini memang terlalu buruk untuk sebuah pengalaman. Tapi tolong disimak, ya. :)

Orang tuaku pergi ke kota S dan meninggalkanku di rumah. Mereka pergi sekitar dua pekan. Tinggal aku dan cowokku yang ada di rumah.

Aku tidak ada kerjaan minggu ini, tapi pacarku ada shift pukul 6 pagi sampai pukul 2 sore, jadi kami pergi tidur lebih awal meski aku masih terjaga dan memainkan beberapa game di laptopku. Pacarku sudah tidur saat aku mulai merasa risih, seperti ada orang lain di ruangan ini. Aku mencoba untuk tidur tapi perasaan itu tidak mau hilang, jadi aku mencoba menyibukkan diri dengan menonton video lucu di internet, tapi aku masih merasa diawasi, seketika membuatku merinding gemetaran.

Aku bangun semalaman sampai pacarku bangun dan bersiap pergi kerja pukul 5 pagi. Sudah terang sekarang dan kukira perasaanku semalam akan segeta menghilang, tapi ternyata tidak.

Akhirnya pacarku sudah mau berangkat, bersamaan dengan dia menutup pintu, aku mulai mendengar suara berdebum yang keras dari arah tangga atas, sekali, lalu berulang kali. Aku tetap berusaha untuk tidur, tapi suara debuman itu terdengar semakin mendekat.

Kemudian aku mendengar suara seperti ada yang memindahkan barang-barang di kamar orang tuaku, tapi di sini tidak ada siapapun kecuali aku dan aku terlalu takut untuk melihat apa yang sedang terjadi. Aku hanya duduk di kasur, tetap mendengarkan dan gemetaran.

Lalu semuanya jadi tenang. Tapi aku tidak menyadarinya. Sebelumnya aku tidak paham istilah “ketenangan sebelum badai datang". Semula hening selama beberapa menit, lalu mulai lagi.

Sekarang terdengar seperti seseorang dengan kuku yang panjang sedang mencakar pintu kamarku perlahan, kemudian berhenti dan kembali diam.

Suara goresan terdengar lagi, kali ini di dinding, tampak seperti makin dekat dan mendekat ke arah kasurku.

Tiba-tiba, semua tampak gelap dan aku merasa seperti sesak, atau tercekik, tanpa adanya benda apapun yang mengikat leherku, serasa seperti udara hilang dari sekitarku.

Aku langsung mengambil ponselku dan menelepon pacarku, yang baru saja sampai di tempat kerjanya. Aku masih sulit bernapas maupun bicara, aku hanya menggantung teleponnya. Aku ingat dia bilang akan menyalakan speaker teleponnya, karena dia ingin teman kerjanya tahu apa yang sedang ingin kukatakan.

Panggilaku di-speaker ke teman kerjanya selama beberapa detik, lalu bos pacarku melihat dan berteriak padanya ‘Pergilah!’ akhirnya pacarku pergi kembali ke rumah, aku mendadak mampu bernapas lagi, tapi suara debuman tetap terdengar di sekeliling rumah. Aku hanya duduk dan menangis sampai pacarku kembali, dan saat dia datang, segala keributan tadi langsung hilang.

Satu hal yang akhir-akhir ini kuketahui:

Bos pacarku termasuk orang yang skeptis dan sangat anti pada hal-hal paranormal dan pasti tertawa di depan wajahmu saat kau menceritakan hal-hal seram padanya. Semua orang kenal wataknya itu, dan menganggapnya sebagai guyonan biasa.

Tapi sekarang dia tidak lagi skeptis. Ketika pacarku kembali kerja, bos-nya terlihat sedikit pucat. Saat pacarku bertanya apa yang salah, dia menjawab singkat:
Saat kau menyalakan speaker di panggilan pacarmu, di sela napasnya terdengar bisikan, ‘Mati... Kau.’ membuatku merinding, itu sebabnya aku menyuruhmu pulang menemui pacarmu... Aku tidak akan pernah meremehkan hal paranormal lagi.”

Pengakuannya sungguh membuatku takut, dan memikirkannya membuatku mual, sampai sekarang. Tidak ada lagi kejadian aneh setelah itu, tapi aku tetap merasa khawatir jika akan terulang lagi.

Intip Sekalian!

Hari Pertama Sekolah

Mad Father