Entitas Jahat Di Kamarku?
Storyline © Ha-kun Wasakhowatin
Read the rule, plz. Arigatou.
…
Beberapa tahun lalu, aku berbagi kamar dengan saudariku. Aku berumur sekitar 10-11 tahun dan dia mungkin 5-6 tahun. Malam itu, entah kenapa dia terbangun tengah malam dan mulai menangis dan berteriak.
‘Ada apa? Apa yang terjadi?'
Orang tuaku langsung menuju kamar kami berpikir mungkin dia mengalami mimpi buruk atau semacamnya, dan adikku melompat dan bersembunyi di lengan ayahku, bergelayut sambil menunjuk satu titik di kamarku. Aku merasa bingung. Aku tidak tahu apa yang tengah terjadi, tapi dia benar-benar histeris.
‘Tak apa, sudah tidak apa-apa.'
‘Memangnya apa yang salah?'
‘A-aku... Bermimpi buruk, semacam pria yang sangat tinggi, berpenampilan gelap,
‘Dan ketika aku bangun, pria itu ada di ujung ranjangku dan mengamatiku...'
Melihat gelagat dan ekspresi adikku, aku tahu dia berkata jujur, maksudku, adikku jarang berbohong tentang segala hal. Itu cukup mengerikan. Aku tidak pernah melihatnya sangat ketakutan sebelumnya.
Orang tuaku tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kukira mereka berusaha meyakinkannya kalau dia mungkin hanya bermimpi atau semacamnya, tapi adikku tidak menghiraukannya.
Kami kembali tidur malam itu. Adikku di kasurnya dengan ibuku. Dia terbangun dan berteriak lagi beberapa kali, mengaku “pria” itu masih memperhatikannya, tapi ibuku selalu berusaha menenangkannya.
Ibuku selalu percaya tentang hal supranatural, arwah, dan semacamnya (aku juga), jadi saat kami pergi sekolah di hari berikutnya, ibuku menghubungi temannya yang seorang medium/ahli supranatural.
‘Cobalah untuk meletakkan kelopak mawar di bawah bantalnya dan menaburkan garam di seluruh pintu dan jendela rumahmu, karena sesuatu yang kelam berada di kamar mereka, mencoba menguasai putri bungsumu.'
‘Baiklah, akan kucoba.' Ibuku melakukan apa yang mereka sarankan, dan malamnya adikku terlihat tidur dengan damai.
Beberapa orang yang mendengar cerita ini berkata mungkin adikku berhalusinasi atau semacamnya. Tapi ibuku berkata ia merasa atmosfir di ruangan kami janggal, dan dia juga mengalami mimpi buruk (Ibuku cukup peka dan sensitif).
Dan puncaknya, dua malam setelah kejadian itu, aku terbangun di tengah malam dan melihat gorden di jendela. Di sana terdapat sesosok tubuh berpostur seperti seorang pria. Itu mengejutkan. Aku membeku, aku tidak ingin berteriak dan membangunkan semua orang, jadi aku hanya bersembunyi di bawah selimut dan bantal, berusaha melanjutkan tidur. Apa yang membuatku takut adalah, sosok itu tampak berdiri di belakang tirai (saat itu tirai berwarna krim) itu seperti berada di antara teralis dan jendela, mengamati kami dari luar.
Aku tidak melihatnya lagi setelah itu. Begitu pula adikku. Tapi aku tahu aku tidak bisa tidur selama beberapa malam karena takut, dan sejak itu selama sekitar dua tahun aku selalu tidur dengan menutup kepalaku dengan bantal, semuanya tertutup selimut. Ibuku juga masih menaburkan garam di jendela dan pintu rumah kami.